Kamis, 11 November 2010

Guru Sekolah Dasar dan KTSP

Guru Sekolah Dasar dan KTSP

Guru memiliki peranan yang vital dalam implementasi KTSP. Agus Suwignyo dalam Forum Mangunwijaya (2007) menyatakan bahwa KTSP membuka ruang partisipasi kreatif guru dan pengelola sekolah dalam penjabaran rencana, metode, dan alat-alat pengajaran. Standar isi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar kurikulum masih ditentukan pemerintah pusat, namun kontekstualisasi detailnya diarahkan kepada pengelola sekolah dan guru. Guru ditantang untuk mampu menciptakan suasana belajar yang kontekstual dan menyenangkan bagi siswa, barangkat dari pemahaman bahwa guru (dan pihak sekolahlah) yang paling paham mengenai karakteristik siswa dan lingkungan sekolahnya.
Dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, tiap satuan pendidikan membentuk suatu tim yang bertugas untuk menyusunnya. Tim tersebut paling tidak terdiri dari kepala sekolah, guru, dan konselor, dan dapat melibatkan komite sekolah, nara sumber, atau pihak terkait lainnya, yang disupervisi oleh Dinas Pendidikan setempat. Tim tersebut akan melakukan suatu analisis yang meliputi (BNSP, 2006):
1. Mengidentifikasi SI dan SKL sebagai acuan dalam penyusunan KTSP.
2. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program.
3. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
Guru mata pelajaran atau guru kelas memiliki porsi untuk menyusun silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian (BNSP, 2006). Sebuah silabus disusun dengan memenuhi pertanyaan-pertanyaan (1) Apa yang kompetensi yang harus dikuasai siswa, (2) Bagaimana cara mencapainya?, (3) Bagaimana cara mengetahui pencapaiannya?
Terdapat perbedaan yang khas di antara kurikulum kelas 1-3 SD dengan tingkat-tingkat di atasnya dimana menggunakan model kurikulum tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Depdiknas, 2007). Implikasinya guru harus lebih kretif, tidak hanya dalam merancang materi pembelajaran namun memetakan tema sehingga proses belajar bersifat menyeluruh dan berarti bagi siswa.
Setidaknya ada 3 latar belakang alasan pemilihan model tematik bagi siswa kelas 1-3 SD, yaitu (Depdiknas, 2007) :
1. Peserta didik kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada objekobjek konkrit dan pengalaman yang dialaminya
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD kelas I – III yang terpisah untuk setiap mata pelajaran, akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berpikir holistic
3. Terdapat permasalahan pada kelas awal (I-III) antara lain adalah tingginya angka mengulang kelas dan putus sekolah.
Dalam penysusunan silabus, guru harus mengikuti tahapan sebagai berikut :
1. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dalam Tema
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Dalam penjabarannya ke dalam indikator hendaknya memperhatikan kesesuaiannya dengan karakteristik anak didik, karakteristik mata pelajaran, dan hendaknya dirumuskan dalam kata kerja operasional yang dapat diukur.
2. Penetapan Jaringan Tema
Tema sebenarnya dapat ditentukan lebih dahulu, dengan tentu saja memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Yang terpenting dalam menentukan tema harus memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa, memperhatikan usia, perkembangan, minat dan kebutuhan siswa, pengurutan tema dari yang mudah ke sulit, dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, serta harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada siswa. Tema, kompetensi dasar, dan indikator akan saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk suatu keterakaitan yang disebut jaringan tema.
3. Pembuatan Silabus
Komponen silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber, dan penilaian
Dalam KTSP, sedapat mungkin guru menyusun secara mandiri silabusnya, namun bila tidak memungkinkan dapat bekerja sama dengan guru-guru lain. Di tingkat sekolah dasar guru-guru dari kelas 1 sampai kelas 6 dapat bekerja sama membuat silabus. Guru-guru yang merasa kesulitan dalam menyusun kurikulum dapat bergabung dengan guru-guru dari sekolah dasar lain misalnya dalam forum KKG (Kelompok Kerja Guru) untuk membuat silabus bersama. Forum KKG ini dapat dioptimalkan sehingga tidak hanya diwarnai dengan pertemuan yang bersifat kedinasan semata, namun lebih sebagai wahana untuk guru saling menggali, mendiskusikan, dan mencari solusi dari permasalahan kurikulum dan pembelajaran. Selama ini KKG memang masih lebih banyak diwarnai dengan kegiatan dinas, misalnya sarat instruksi dan ceramah dari supervisor pendidikan atau Dinas Pendidikan (JC Tukiman Taruna dalam Forum Mangunwijaya, 2007). Dinas Pendidikan berperan sebagai fasilitator misalnya dengan menyediakan guru-guru yang berpengalaman untuk membantu proses pembuatan silabus tersebut.
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa kurikulum hanyalah salah satu sarana agar visi pendidikan dapat teraplikasikan. Di sisi lain ada faktor lainnya misalnya kecakapan guru misalnya dalam menciptakan suasana pembelajaran. Suasana pembelajaran yang sesuai dengan amanat KTSP adalah proses yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Kurikulum hanyalah sebagai alat dalam PAKEM sedangkan guru yang cerdas adalah guru yang mampu menciptakan PAKEM ini (JC Tukiman Taruna dalam Forum Mangunwijaya, 2007).

Rabu, 10 November 2010

10 komponen fisik


( 1 )
KEKUATAN
1.1Pengertian
a.       Strength adalah segala bentuk Komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuanya dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja., Kekuatan adalah kekuatan otot yang banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama otot tungkai yang harus menahan berat
b.      Kekuatan adalah kapasitas kontraksi dari otot, yang merupakan gerakan  otot dari gerakan pertamanya sampai jarak gerakan sepenuhnya dan mengulangi kemampuan tersebut terhadap perlawanan ; sedapat mungkin mendekat pad ketahan stress yang maksimal.
I.2. Bentuk Latihan
a.       Dengan menggunakan Berat Badan Sendiri :
Ø      Bench Press ( beban 80% berat badan )
Ø      Curl ( Punggung menempel pada dinding )
Ø      Press Up dengan lengan sebagai penopang dan punggung lurus
Ø      Press Up pada Ujung jari
Ø      Press up slapping chest : press up sambil memukul dada
Ø      Press up clapping hands : press up sambil bertepuk tangan.
Ø      Press up with feet raised : press up seperti latihan 1 sambil mengangkat 1 kaki.
Ø      Knee raise (angkat lutut), tidur terlentang tingkai lurus kedepan dengan kedua lengan disamping badan. Bawa kedua lutut kedada kembalikan ke posisi semula.
Ø      Sit-up
Ø      Diagonal sit-up
Ø      Standing squats
b.   latihan dengan kawan sebagai beban latihan
Ø      Separate Wrist : berdiri berhadapan, pegang pergelangan tangan kawan lalu berusaha memisahkan kedua pergelangan kawanmu.
Ø      Separate Legs
Ø      Clap hands : berpasangan tidur terlentang, kepala bersentuhan dengan terentan
( 2 )
KECEPATAN
3.1.   Pengertian
a.       Speed adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
b.      Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan secara berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesing-singkatnya. 
c.       Kecepatan adalah berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan gerakan dalam waktu yang singkat.

2.      Bentuk latihan
a.       Balap sepeda
b.      Pukulan dalam tinju
c.       Panahan
d.      Running Speed Drills
e.       Running on the spot(lari di tempat, angkat lutut tinggi)
f.        Speed Assisted Work (belari menuruni bukit)
g.       Speed Resisted Work (berlari mendaki bukit)
h.       Speed Endurance Work (memukul serta melompat-lompat dalam waktu yang singkat).
i.         Metode Sprint terdiri :
Ø      Accelaration Sprints ( meningkatkan kecepatan berlari )
Ø      Hollow Sprint ( bentuk latihan kecepatan )
Ø      Repetion sprint ( Kecepatan lari yang konstan )

( 3 )
KELINCAHAN
2.1.   Pengertian
a.       Kelincahan adalah kemampuan bergerak cepat ke segala arah,yaitu kemampuan memulai dan berhenti melakukan gerakan dengan cepat.
b.      Kelincahan adalah berhubungan dengan cara mengubah arah posisi tubuh dengan kecepatan dan kecepatan tinggi. Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi tertentu. Seseorang yang mampu mengubah posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik.
2.2    Bentuk latihan
a. Agilty Run
b. Zig-zag Run
c. Lari Bolak-balik (shuttle Run)
d.Illionis Agility Run







( 4 )
KESEIMBANGAN
5.1.   Pengertian
a.       Balance adalah strength dari seseoranguntuk mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri ( static balance) atau pada saat melakukan gerakan ( dynamic balance ).
b.      Keseimbangan adalah kemampuann seseorang dengan sikap mempertahankan keadaan seimbang (equilibrium) ketika sedang diam atau sedang bergerak
c.       Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan organ-organ syaraf otot, seperti handstand atau mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang berjalan kemudian terganggu (misalnya tergelincir dan lain-lain).
5.2.   Bentuk Latihan
a. Naik sepeda dengan melewati balok kayu.
b. Berdiri pada balok yang berukuran 10 x 10 cm dan balok di taruh di atas permukaan air.
c. Berdiri dengan kaki dengan mengangkat sebelah kanan atau kiri secara bergantian







( 5 )
KELENTUKAN (fleksibilitas)
4.1Pengertian
a.       Kelentukan adalah kemampuan persendian untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak  sendi secara maksimal( range of Moverment )
b.      Kelentukan adalah kemampuan seseorang untuk meningkatkan tubuh bagian-bagian tubuh dalam suatu ruang gerak yang seluas mungkin, tanpa mengalami cedera pada persendian dan otot di sekitar persendian. (menurut Johnson dan Nelson 1969)
c.       Kelentukan adalah afektivitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas.
4.2Bentuk Latihan
a.       Peregangan Statis(dengan gerak yang perlahan tetapi dilakukan terus menerus
b.       Peregangan Balistis (peregangan yang dilakukan dengan gerak memantul-mantulkan ).Semuanya meliputi :
Ø      Leher
Ø      Bahu dan dada
Ø      Lengan, bahu dan dada
Ø      Lengan dan bahu
Ø      Otot belakang bawah (lower back)
Ø      Pantat dan panggul
Ø      Otot belakang bawah dan perut
Ø      Otot pangkal paha
Ø      Otot pangkal paha panggul paha bagian dalam
Ø      Otot paha belakang (hamstring)
Ø      Otot paha depan (Quadriseps) dan ankle.
Ø      Otot paha depan dan panggul
Ø      Otot betis dan tungkai bawah



( 6 )
DAYA TAHAN ( Endurance )
6.1  Pengertian
a)      Daya tahan ( endurance ) adalah Kapasitas otot melakukan kontraksi secara terus-menerus pada tingkat intensitas sub maksimal
b)      Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan secara maksimum yang di kerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. (menurut Harre D. 1986, Principles of Sport, Training Sport, Verlag Berlin)
c)      Daya tahan adalah kemampuan dan kesanggupan otot untuk bekerja berulang-ulang tanpa mengalami kelelahan. (menurut Robbins, Power and Burgers ; 1994)


6.2  Bentuk Latihan
a.    Latihan daya tahan Aerobik Yang melipputi :
Ø      Lari terus menerus untuk waktu yang lama (long Continous running)
Bentuk latihan yang berlangsung lama dan terus menerus ini meningkatkan kemampuan menghirup oksigen dan memungkinkan metabolisme berlangsung lebih efesien
Ø      Latihan interval (latihan dengan metode interval)
Latihan interval adalah metode latihan daya tahan yang biasa di pakai di berbagai cabang olahraga seperti berenang, bersepeda, dan kebanykan olehraga permainan. Latihan interval memiliki  memiliki perbandingan periode kerja dan istirahat yang cukup. Sebagai contoh seorang perenang dengan program latihan 10 x 100 meter sprint dengan istirahat berenang perlahan sepanjang kolam, yang berukuran 50 meter, antara setiap jarak 100 meter sprint tersebut. Dengan latihan yang efektif periode istirahatnya dapat di buat lebih singkat.
b.      Daya Tahan Otot ( Muscular Endurance )
c.       Merencanakan tes daya tahan otot,seperti :
Ø      Maximum Press Ups
Ø      Abdominal curl Conditioning test yaiti sit up yang progresif.
( 7 )
KETEPATAN ( Accuracy )
7.1  Pengertian
a)  Akurasi adalah kemampuan untuk mengendalikan gerakan-gerakan bebas terhadap suatu sasaran.dapat berupa sasaran atau objek langsung  yang harus dikenai oleh salah satu bagian tubuh.
7.2 Bentuk Latihan
a.       Bermain Basket dengan Memasukan bola kedalam keranjang
b.      Memanah,Konsentrasi dalam membidikik anak panah dan menarik busur panahnya.


( 9 )
REAKSI ( Reaction )
9.1.   Pengertian
a.       Reaksi ( Reaction ) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan atau bertndak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera ( Gerak penerima oleh suatu rangsang yang datang )
b.      Reaksi adalah kemampuan gerak yang ada, pada manusia dalam melakukan aktifitas fisik dan ini merupakan wujud dari kemampuan organ-organ tubuh memenuhi kebutuhan dan menggunakan oksigen sehingga memungkinkan melakukan aktivitas fisik terus menerus tanpa istirahat, serta kemampuan membuang dan menghambat bertambahnya konsentrasi asam laktat di dalam tubuh.
9.2  Bentuk latihan
Ø      Dribling bola pada permainan basket,mengoper bola pada teman,berarti secara reflek menerima bola untuk dimasukkan kedalam ring baske


( 8 )
KOORDINASI
8.1  Pengertian
8.2                    Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan atau kerja dengan tepat dan efisien.koordinasi ini menyatakan hubungan harmonis berbagai factor yang terjadi pada suatu gerakanKoordinasi adalah yang berhubungan dengan kemampuan untuk menggunakan panca indera seperti penglihatan dan pendengaran, bersama-sama dengan tubuh tertentu di dalam melakukan kegiatan motorik dan harmonis dan ketepatan tinggiBentuk Latihan
Ø      Naik turun bangku mengikuti irama yang teratur sebanyak 120 kali permenit selama 5 menit.
Gunanya untuk melatih kemampuan belajar yang bersifat sensomotorik.
 






( 10 )
POWER
10 1.    Pengertian
a.       Kesanggupan atau kemampuan dari tubuh manusia untuk melakukan penyesuaian untuk melakukan penyesuaian atau adaptasi terhadap beban fisik yang di hadapi tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, dan memiliki kapasitas cadangan untuk melakukan aktifitas berikutnya. (menurut Hairy. 1989 dan Hopkins 2002)
b.      Toleransi terhadap stress otot di mana suatu otot dapat mempertahankan pada beban kerja tertentu. (menurut Iskandar. Z. A. dan Engkos Kosasih, penerbit Akademika Pressindo, Cv.)
c.       Kemampuan badan seoarang atlet untuk mengambil oksigen secara maksimal. (Engkos Kosasih, Olahraga Teknik dan Program latihan.)

10.2.    Bentuk latihan
a.Sesi latihan dasar plyometrik
Sesi latihan inin di dahului oleh pemanasan berlangsubg 15-20 menit yang di lakukan dengan progress latihan yang teratur dari latihan sederhana ke latihan dengan tuntutan plyometrik yang lebih kompleks. Coba lakukan 3-5 set latihan plyometrik dengan 8-12 repetisi yang terus menerus untuk setiap latihan, berikan 1-2 menit istirahat anatara tiap set latihan :
a.       Standing broad jump ( mengukur gertak eksplosif tubuh )
b.      Vertical jump ( dengan meraih titik tertinggi dengan ujung jari tangan )
c.       Medicine Ball Throw ( mengetahui kekuatan tubuh bagian atas )
d.      Hopping adalah melompat mendarat dengan kaki yang sama, gunakan kedua kaki.
e.       Knee tuck adalah latihan melompat dengan membawa lutut ke dada setinggi mungkin.
f.        Skipping adalah lari angkat lutut setinggi mungkin